Minggu, 30 September 2012

Sisi lain di balik sebuah peristiwa .....

Source: wayang.wordpress.com

Ada sebuah ungkapan : "Kita takkan pernah bisa merumuskan tujuan dengan baik tanpa tau dan mengenal darimana kita berasal" . Kemarin warga Trenggalek memperingati peristiwa yang terkenal dengan istilah "nyadran" atau bersih  Dam Bagong. Ritual ini digelar setiap tahun oleh masyarakat Trenggalek terutama petani di malam jumat kliwon. 

Kemudian, berbagai pertanyaan muncul di kepala saya. Apa sih sebenarnya ritual tesebut? Untuk apa memperingatinya? Siapa yang diperingati? dan kenapa harus dam yang ada di sungai Bagong... Dan terakhir kenapa harus kerbau sebagai hewan pengganti gajah putih. Bukan sapi, kambing, ayam bahkan kelinci.. heuheuheu

Setelah melalui pertapaan yang panjang dan semedi di alam Google, ternyata saya menemukan bahwa ritual warga perkotaan Trenggalek itu sebagai wujud rasa syukur dan permohonan keselamatan dari ancaman bahaya. Bersih dam bagong diperingati karena keberadaan Dam bagong sangat berarti bagi pertanian 4 kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Dan tentunya yang diperingati adalah Ki Ageng Menak Sopal.. Siapa Ki Ageng Menak Sopal? Dia adalah orang yang mencetuskan pembangunan Dam setelah prihatin dengan kondisi pertanian di perkotaan Trenggalek yang sulit mendapatkan air. Terus, kenapa harus kerbau?? Ternyata kerbau memiliki berbagai keistimewaan yang dapat dilihat  DISINI - "Sang Prabu yang dipadakno kebo" -

Disini, perhatian saya tertuju pada keberadaan Dam dan saluran irigasi yang dibangun dan dikembangkan oleh Menak Sopal. Melalui prasarana sumber daya air tersebut, sangat mungkin pengembangan kota Trenggalek bermula. Pada awalnya, kota Trenggalek memiliki potensi yang sangat besar dibidang pertanian karena kesuburan tanahnya. Hal ini tak dapat dipungkiri bahwa kota Trenggalek adalah cekungan yang dikelilingi oleh deretan gunung. Cekungan menjadi subur ini terbentuk karena unsur hara dari gunung-gunung tersebut yang terbawa dan tergerus air hujan bahkan banjir sehingga mengendap di kawasan yang lebih datar. 

Melihat potensi tersebut, maka Menak Sopal membendung sungai Bagong dengan membangun dam. Selain jaringan jalan sebagai aksesibilitas penduduk, bangunan dam beserta jaringan irigasi membentuk kota Trenggalek. Jaringan irigasi dan jaringan jalan berfungsi sebagai  struktur ruang cikal bakal kota Trenggalek pada masa itu. Berdasarkan sejarah tersebut, maka bisa digarisbawahi bahwa perancangan kota pada masa lalu dipengaruhi oleh pengembangan jaringan irigasi untuk mengembangkan sektor pertanian. Trenggalek dirancang sang arsitek dengan konsep "Kota Pertanian".

Lalu, bagaimana pengembangan kota Trenggalek di masa depan?  Mari sejenak kita kembali ke ungkapan yang saya singgung di depan. Bahwa "Kita takkan bisa merumuskan tujuan dengan baik tanpa tau dan mengenal darimana kita berasal". Kota ini dibangun dan dikembangkan oleh arsitek kota yang sangat tau akan potensi dan permasalahan kota. Dengan mengenal asal - usul kota Trenggalek melalui kisah Menak Sopal, maka sudah seyogyanya para pengambil kebijakan dan perencana kota dengan bijak mengambangkan kotanya di masa depan. Memang tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan lahan pertanian (sawah) di perkotaan sangat rentan terhadap alih fungsi (konversi) lahan. Apakah kita mendukung konversi lahan tersebut demi modernisasi dan globalisasi. Saya rasa kurang bijak jika kita melegalkan alih fungsi lahan sawah di kota untuk pembangunan yang berlebihan. Harus dibatasi mana yang boleh dialihfungsikan mana yang harus dipertahankan.

Tak ada salahnya konsep "Kota Pertanian" diterapkan di perkotaan Trenggalek dengan tetap mempertahankan lahan sawah yang layak dipertahankan. Coba bayangkan 20 tahun mendatang, kita tetap bisa menikmati hamparan sawah yang hijau dan anak cucu kita pun dapat bermain layang-layang di dalamnya. Sebuah imajinasi yang tak mustahil jika kita memperjuangkannya. 

Melalui berbagai tradisi leluhur yang turun-temurun seperti bersih Dam bagong-lah kita dapat mengambil pelajaran. Terlepas dari kebenaran cerita tentang Menak Sopal dengan berbagai ritual gaib demi mewujudkan impiannya membangun dam dan jaringan irigasi. Boleh saja kita tidak percaya dan menganggapnya hanya sekedar mitos ataupun imajinasi belaka. Namun, bukti mahakarya sang arsitek berupa dam sudah ada sejak dulu. Jaringan irigasi kota tertata dengan rapi. Ratusan hektar hamparan sawah  teraliri. 

Terakhir tak usah sinis dan skeptis terhadap sebuah tradisi. Terlepas dari kebenaran yang sering diselimuti awan keragu-raguan. Yang jelas mari ambil sisi lain dari sebuah tradisi. Seperti ungkapan "Ada makna dibalik sebuah peristiwa" ... heuheuheuheu...

*Dam : bendungan kecil

Follow me on twitter : @harend26



Minggu, 09 September 2012

Senja Tlah Berpulang


Waktu menunjukkan pukul  16.35. Rebahan tubuh ini terasa nikmat setelah seharian disibukkan dengan agenda-agenda rapat di kantor. Ditemani dengan sebatang rokok dan segelas kopi, tubuh nya masih tersandar di balkon belakang rumah. Tempat favoritnya setiap datang senja. 

****

Ingatannya seakan kembali merembes lorong waktu dimana dia bersama teman-temannya selalu menghabiskan waktu bersama. Sepulang sekolah. Lima belas tahun yang lalu. Waktu dimana dia dengan bebas menendang bola di hamparan pasir putih keemasan. Tepi sungai. Ikan-ikan berlarian kesana kemari menyusuri bebatuan. Atau perang-perangan di tengah hamparan semak. Tak perlu bayar. 

Saat itu, pinggiran sungai tersebut seakan menjadi ruang publik tuk anak-anak bermain. Di sela-sela permainan mereka, muncul beberapa orang yang pengen buang hajat di sungai. Maklum, air sungai ini begitu jernih diselingi dengan gemericik air melewati bebatuan. Hal inilah yang mungkin mendorong orang-orang tersebut lebih senang buang hajat di sungai meskipun di rumah sudah memiliki wc masing-masing. Suara gemericik air akan meredakan beban hidup mereka. Mungkin.... 

Keisengan merekapun terkadang membuat orang-orang merasa jengkel. Lubang-lubang mereka gali dan ditutup dengan dedaunan dan sedikit pasir jadilah jebakan. Biasanya mereka mengawasi jebakan dari balik semak-semak sambil tertawa terkekeh-kekeh jika memakan korban... 

Setelah lelah bermain bola, anak-anak biasanya langsung menceburkan tubuhnya ke sungai. Tak jarang pula, mereka berkejaran dengan ikan. Ikan inilah yang akan menghapus rasa lapar setelah bermain. Dibakar. Kobaran api pun sedikit menghangatkan badan. 

Jika mereka bosan bermain-main di bibir sungai, anak-anak sesekali mencuri pandang mengintip orang-orang memancing. Tak jauh dari tempat mereka bermain, terdapat kolam pemancingan ikan. Di tempat itu, sering diadakan festival mancing yang mampu menyedot pemancing dari luar kota. Kadang pemancing dengan senang hati memberi ikan hasil tangkapan pada mereka. Nikmat sekali rasanya waktu itu..

****

Tak terasa kopi sudah menunjukkan ampasnya, asbak pun sudah penuh sesak dengan puntung rokok. Matahari pun sudah ada di balik gunung di ufuk barat. Langit masih keemasan. Namun sudah tak seindah ketika dia masih kecil. Kenangan itu masih dengan jelas di benaknya.. 

Tempat bermainnya ketika masih kecil sudah berubah wujud. Tak ada lagi hamparan pasir putih, tempat memancing ikan, sungai dengan bebatuan serta suara gemericik air. Ikan-ikan sudah tak sebanyak dulu. Tak ada lagi semak belukar tuk perang-perangan. Tak dapat lagi pergi kesana. Tak ada lagi. Terbangun dengan kokoh tembok tinggi. Hutan beton berdiri diantaranya. 

Sekarang tinggal kenangan. Padahal ada ungkapan “Kita takkan bisa merumuskan tujuan dengan baik tanpa tau dan mengenal asal-usul dengan baik”. Demi arus modernisasi “asal-usul” tersebut telah dilenyapkan. Modernisasi telah melenyapkan kenangannya bahkan anak cucunya tak dapat menikmatinya. Lantas, dimana kelak mereka bermain?? Kasihan sekali generasi sekarang.... Semoga mereka tak merasa dikasihani. Lelap... Senja telah pulang. Senja yang hilang. 

 
Follow me on twitter : @harend26 



Minggu, 02 September 2012

Wanita hamil, Silahkan makan gratis...... !!!
















Saat di perjalanan, tiba2 BB saya berdering tanda ada pesan BBM. Teman twitter saya mengirimkan pesan yang kira2 seperti ini :

Sardhono : Bro.... apa yang akan kau lakukan pada dunia jika kelak kau punya segalanya alias kaya raya?

Saya : Hmmmm.... bikin warung broooo... Cita2 saya sejak dulu kala - BT (before twitter).. hehehe -

Sardhono : simpel banget... tau ga brooo, Israel bisa nguasain dunia karena apa coba... Karena kaya raya brooo.. Di dunia ini apalah arti hidup kita tanpa duit brooo...

Saya : Sebenernya bro, jika kau peras lebih dalam lagi jg sama. Intinya wanita hamil.. heuheu

Sardhono : @%^*%$!*&$^

Saya : Sabar masbrooo... Visi misi tujuan dan kebijakan serta strategi saya bkin warung adalah... eng ing eng...

Sardhono : apaaaaaaa????

Saya : "SAYA GRATISKAN WANITA HAMIL" jika makan di warung saya... Karena saya sayin, bahwa kelak dari perut2 ibu hamil yang makan di warung saya. Kelak akan lahir pemimpin yang akan mengentaskan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa sendiri.... #MERDEKAAAA.. heuheu


- dan kemudian hening -





Follow me on twitter :

@harend26