Rabu, 06 Juni 2012

"Pendidikan untuk Mereka"


Pendidikan, salah satu hal krusial dalam hidup seseorang. Walaupun banyak orang sukses dengan hanya mengenyam pendidikan yang tidak tinggi. Tapi bagi saya pendidikan masih sangatlah penting. Ya penting terutama bagi orang yang dapat menikmati pendidikan yang berkualitas. 

Akhir-akhir ini saya senang melihat video2 di youtube yaitu TEDx. Apa itu TEDx silahkan kalian tanya om Google. Yang jelas di dalam TEDx banyak sekali paparan dengan durasi kurang lebih 20 menit yang sangat menginspirasi. Di tengah genjaran serbuan sinetron ga jelas di TV atau berita2 korupsi pejabat tinggi yang menyesakkan dada, maka saya sarankan melihat video2 TEDx yang dapat di download secara gratis di internet. Setahu saya TEDx di Indonesia hanya ada TEDx Jakarta dan TEDx Bandung.

Kembali lagi ke pendidikan. Salah satu video TEDx Jakarta favorit saya, yaitu pemaparan oleh Ibu Betti Alisjahbana dengan tema "Perguruan Tinggi untuk Semua".Beliau memaparkan bahwa pendidikan tidak hanya bisa dinikmati oleh orang kaya saja tetapi juga bagi mereka yang miskin tapi MAU, MAMPU secara akademik dan memiliki DAYA JUANG yang tinggi diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi. Baginya, permasalahan terbesar bangsa ini adalah kemiskinan dan pendidikan adalah senjata yang ampuh untuk mengentaskan kemiskinan.

Setelah melihat video TEDx tersebut, saya amati kondisi di sekeliling. Ternyata masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum paham bahwa pendidikan yang tinggi bukan hal yang mustahil untuk anak2 mereka. Hal inilah yang selalu ditanamkan kepada anak2 mereka sehingga pola pikir anak menjadi kurang tertarik untuk sekolah setinggi2nya. Anak2 terdorong untuk segera bekerja setelah lulus dari tingkat pendidikan dasar. "Mimpi mereka telah di diskon" seperti kata Ibu Betti Alisjahbana.

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan salah satu tetangga saya di masjid setelah shalat Maghrib.Dia masih kelas 1 SMA dan sedang masa-masa ujian semester. Dengan basa basi saya bertanya tentang bagaimana ujiannya. Dengan entengnya dia menjawab, "Aduh mas saya putuskan berhenti sekolah". Saya kaget sambil terheran2. "Lho kenapa dik?". Dengan berjalan agak menunduk dia menjawab, "Saya males mikir"....

Permasalahan pendidikan ternyata bukan hanya pada pelayanan tetapi juga pada diri anak2 tersendiri. Jika masyarakat kurang mampu tidak menyekolahkan anaknya terbentur masalah biaya. Maka saya bisa menyarankan bahwa di luar sana masih ada kesempatan beasiswa yang ditawarkan. Mungkin hanya dengan menonton film "Laskar Pelangi" dan sejenisnya, mereka akan termotivasi bahwa keterbatasan bukan penghalang mengenyam pendidikan. Menurut saya permasalahan mendasar pendidikan juga ada di peserta didik itu sendiri. banyak anak2 yang kurang memiliki KEMAUAN dan DAYA JUANG yang tinggi untuk mengenyam pendidikan. Mereka cenderung pasrah pada keadaan. Itulah kondisi di sekeliling kita. Apa yang bisa saya lakukan? Sampai detik inipun saya masih memikirkannya. Semoga kalian semua sudah menemukan jawaban dan segera berbuatlah untuk mereka.....!!!

Tak terasa panggilan sudah tiba. Saatnya menjemput istri pulang kerja..... hehehe





Tidak ada komentar:

Posting Komentar